Bacaan Doa Manasik Haji untuk Anak TK dan Urutannya


Manasik haji adalah kegiatan untuk mengenalkan rangkaian ibadah haji untuk anak sekolah ataupun calon jemaah haji. Berikut tata cara manasik haji dan doa yang bisa diajarkan kepada anak-anak sekolah TK hingga SD.


Melansir Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan manasik haji merupakan peragaan pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan rukun-rukunnya yang biasanya menggunakan Ka'bah hingga tempat lempar jumrah tiruan.


Melalui kegiatan ini, anak-anak diperkenalkan dengan doa-doa penting yang dibacakan selama manasik haji, serta urutan pelaksanaannya mulai dari niat hingga tahapan-tahapan simbolis yang sesuai dengan ritual haji.


Dilansir dari laman Kemenag RI, kegiatan manasik haji sangat cocok diterapkan untuk anak TK yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan. Hal ini dikarenakan anak kecil memiliki memori ingatan yang sangat kuat dan kecenderungan untuk mencontoh dari apa yang dilihatnya.


Melalui kegiatan manasik haji untuk anak usia dini, diharapkan nilai-nilai ajaran Islam dapat tertanam lebih mudah dalam diri anak-anak. Tujuan utamanya adalah agar anak-anak tumbuh dengan mengenal dan mencintai ajaran Islam, khususnya ibadah haji yang merupakan rukun Islam kelima.


فِيهِ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌ مَّقَامُ إِبْرَٰهِيمَ ۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ


Artinya: "Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam."


Tata Cara dan Doa Manasik Haji

Berikut ini adalah urutan doa dan tata cara yang dirangkum dalam buku Ringkasan Doa Manasik Haji dan Umrah terbitan Kemenag RI yang dijadikan panduan saat anak-anak melaksanakan kegiatan manasik haji.


1. Memakai Ihram

Untuk laki-laki pakaian ihram berupa dua lembar kain putih lebar. Satu kain berguna untuk menutup pundak dan satu kain lainnya untuk menutupi bawah panggul seperti menggunakan sarung. Kain ini tidak boleh dijahit. Sedangkan untuk perempuan cukup mengenakan pakaian gamis dan kerudung putih yang sesuai dengan syariat Islam.


2. Niat Ihram Haji

Sunnah haji yang dianjurkan sebelum melaksanakan ihram adalah mandi, berwudhu, memakai pakaian ihram dan memakai wewangian. Namun, untuk manasik haji anak-anak cukup diberi informasi kemudian dipandu dalam membaca niat ihram.


نَوَيْتُ الحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ اللَّهِ تَعَالَى


Latinnya: "Nawaitul hajja wa ahromtu bihillahi ta'aalaa"

Artinya: Aku niat haji dengan berihram karena Allah Ta'ala.


3. Membaca Talbiyah

Setelah berniat untuk melaksanakan haji, disunnahkan untuk membaca talbiyah. Bacaan ini selalu diulang-ulang setiap langkah selama di Masjidil Haram ataupun selama perjalanan haji.


لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنَّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ، لَاشَرِيكَ لَكَ


Latinnya: "labbaika llahumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik, innal hamda wanni'mata laka wal mulk, laa syariika laka"

Artinya: Aku sambut panggilan-Mu ya Allah, aku sambut panggilan-Mu, aku sambut pa- nggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku sambut panggilan-Mu. Sesungguh- nya segala puji, kemuliaan dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.


4. Wukuf di Arafah

Anak-anak yang mengikuti manasik hendaknya juga dianjurkan untuk membaca dzikir, tahmid, istighfar dan doa lainnya ketika melaksanakan puncak ibadah wukuf di Padang Arafah.

Doa Wukuf Arafah


اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَالَّذِي تَقُوْلُ وَخَيْرًا مِمَّا نَقُولُ اللَّهُمَّ لَكَ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي وَإِلَيْكَ مَا بِي وَلَكَ رَبُّ تُرَاثِي، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ القَبْرِ وَوَسْوَسَةِ الصَدْرِ وَشَتَاتِ الْأَمْرِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَجِيءُ بِهِ الريح


Latinnya: "Allahuma lakal hamdu kalladzii taquulu wa khoiron mimma naquulu, allahuma sholaati wa nusukii wa mahyayaa wa mamaatii wailaika maabii walaka robbu turoosyii, Allahuma innii a'uudzubika min 'adzaabi' qobri wa waswasatil sodri wa syataatil amri, Allahuma innii a'uudzubika min syarri maa tajii u bihirriih"


Artinya: Ya Allah, segala puji bagi-Mu seperti Engkau memuji (diri-Mu) dan pujian ter- baik yang kami ucapkan. Ya Allah, bagi- Mu salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku, dan kepada-Mu tempat kemba- liku dan kepada-Mulah pemeliharaan apa yang aku tinggalkan. Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari siksa kubur dan keragu-raguan dalam hati serta kesulit- an-kesulitan dalam segala urusan. Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari keja- hatan yang dihembuskan oleh angin.


5. Menuju Masjidil Haram

Setelah wukuf di Padang Arafah, anak-anak kemudian diarahkan menuju Masjidil Haram untuk melakukan sholat Idul Adha dua rakaat.

Doa Memasuki Masjidil Haram


اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ، فَحَيْنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ تَبَارَكْتَ يَاذَا الجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، رَبِّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ بِسْمِ اللَّهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةَ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ


Latinnya: "Allahuma antassalaam waminkassalaam, fahayyinaa robbanaa bissalaam wa adkhilnaal jannaata daarossalaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikroomi, robbighfirlii dzunuubii waftahlii abwaaba rohmatika, bismillahi walhamdulillah wassholaatu wassalaamu 'alaa rosuulillahi."


Artinya: Ya Allah, Engkau sumber keselamatan dan dari-Mu datangnya keselamatan, maka hidupkanlah kami wahai Tuhan dengan keselamatan, dan tempatkanlah kami di surga, negeri keselamatan, Maha Berkah Engkau wahai Tuhan Pemilik ke-agungan dan kemuliaan. Tuhanku, am- punilah dosa-dosaku dan bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu, dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah, salawat dan salam kepada Rasulullah.


6. Lempar Jumrah

Jumrah dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah sebagai simbol melempari setan yang dijelmakan dalam tiga bagian, yaitu jumrah ula atau sughra, jumrah wustha, dan jumrah 'aqabah.

Pada umumnya, lempar jumrah dilakukan dengan melemparkan batu kerikil ke Jumrah Aqabah. Namun saat manasik haji, batu kerikil dapat diganti dengan gulungan kertas agar tetap aman dan tidak berbahaya jika mengenai teman.


5. Tawaf

Tawaf menjadi rangkaian ibadah haji yang dilakukan dengan berjalan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh putaran. Bagi anak TK dan SD yang melakukan manasik haji, tawaf hanya dilakukan beberapa putaran saja sebagai simbolisasi dengan miniatur Ka'bah.

Saat memulai tawaf, anak-anak diminta untuk berdiri menghadap Hajar Aswad sambil mengangkat tangan dan membaca, "Bismillahi Allahu Akbar". Ketika tawaf berlangsung, anak-anak juga diajarkan untuk mencium Hajar Aswad dengan mengucapkan "Bismillahirrahmanirrahim".


6. Sa'i

Pada ibadah haji yang asli, sa'i dilakukan dengan berlari-lari kecil dari bukit Safa ke Marwah sebanyak tujuh putaran. Namun saat manasik haji, anak-anak hanya mengelilingi beberapa putaran saja sebagai simbolis.

Saat anak-anak menuju Safa, diusahakan untuk membaca takbir dan juga tahlil. Setelah dari bukit Safa, anak-anak kemudian melanjutkan perjalanan ke bukit Marwah sambil berdoa dan berdzikir kepada Allah SWT.


7. Tahalul

Tahalul menjadi kegiatan terakhir dalam rangkaian pelaksanaan ibadah haji. Tahalul dilakukan dengan cara memotong rambut sekurang-kurangnya tiga helai. Saat manasik haji anak sekolah, ada beberapa perbedaan tahapan tahalul yang dilakukan oleh sekolah.

Ada yang tetap memotong beberapa helai rambut anak, ada pula yang hanya melakukannya dengan simbolis dan tidak memotong rambut anak. Tergantung bagaimana sekolah tersebut menerapkannya.


Setelah tahalul dilakukan, anak-anak kemudian dipersilahkan untuk meminum air zam-zam secara bergantian dan memakan beberapa buah kurma.


Pendamping guru akan mengarahkan anak-anak untuk meminumnya dengan cara duduk, menggunakan tangan kanan, dan tidak lupa mengucapkan "Bismillahirrahmanirrahim".

Artikel Lainnya