Berapa Jumlah Tiupan Sangkakala di Hari Kiamat? Ini Pendapat Para Ulama


Salah satu tanda besar dari datangnya kiamat adalah terdengarnya tiupan sangkakala. Tiupan ini menjadi perantara terjadinya kehancuran alam semesta dan kebangkitan seluruh makhluk.

Sangkakala ciptaan Allah SWT ini dinamakan Ash-shur, yang akan mengeluarkan suara dahsyat di hari akhir nanti. Diriwayatkan dalam hadits shahih dari Abdullah bin 'Amr, ia berkata, "Seorang Badui bertanya, 'Wahai Rasulullah, apa itu ash-shur?' Beliau menjawab, 'Tanduk yang akan ditiup." (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Abu Dawud).


Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya, Allah SWT semenjak menciptakan langit dan bumi, Dia ciptakan pula sangkakala. Lalu, Dia berikan kepada Israfil. Dan, diletakkannya sangkakala itu di mulutnya." (HR. Thabrani).


Secara pasti dan jelas bahwa sangkakala ini akan ditiupkan atas perintah Allah SWT dan tidak ada satu pun makhluk yang bisa membungkamnya. Namun, berapa jumlah tiupan sangkakala kiamat ini? apakah hanya satu kali? berikut penjelasannya.


Berapa Jumlah Tiupan Sangkakala Kiamat?

Mengutip buku Pintar Hari Akhir yang disusun oleh Abdul Muhsin Al-Muthairi, sebagian ulama yang berpendapat bahwa terdapat tiga kali tiupan. Pertama, nafkhatul faza (tiupan ketakutan). Kedua, nafkhatush sha'aqi (tiupan kematian). Ketiga, nafkhatul ihya wal ba'tsi (tiupan kebangkitan) untuk dihisab dan dibalas amalnya. . Ibnu al-'Arabî, Ibnu Katsîr, Ibnu Taimiyah, al-Safârînî, dan dan sejumlah ulama lain menilai pendapat pertama ini râjih (yang paling mendekati kebenaran). Ketiga tiupan ini dicantumkan dalam Al-Qur'an berikut ini.


1. Nafkhatul Faza' (Tiupan Mengejutkan)

Dijelaskan dalam buku Kekalkah Kita di Alam Akhirat yang ditulis oleh Rizem Aizid, tiupan sangkakala pertama disebut nafkhatul faza', yang artinya "tiupan ketakutan". Tiupan ini berfungsi sebagai peringatan yang mengejutkan dan menakutkan, dan menjadi pertanda atau awal dari datangnya hari kiamat. Mengenai tiupan sangkakala yang pertama ini, Allah SWT berfirman dalam surah An-Naml ayat 87, https://www.detik.com/hikmah/quran-online/an-naml/tafsir-ayat-87-3246


وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَفَزِعَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُۗ وَكُلٌّ اَتَوْهُ دٰخِرِيْنَ


Artinya: "(Ingatlah) pada hari (ketika) sangkakala ditiup sehingga terkejutlah (Faza') semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi, kecuali yang Allah kehendaki. Semuanya datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri."


Saat sangkakala pertama ditiup, seluruh alam semesta, termasuk langit dan bumi beserta segala isinya, akan mengalami guncangan yang dahsyat. Gunung-gunung akan meletus dan rata dengan tanah, laut-laut saling bertabrakan dan mengeluarkan api yang menyala, serta langit pecah dengan luar biasa.


Hukum gravitasi bumi akan hilang, menyebabkan bintang-bintang berjatuhan dan planet-planet saling bertabrakan. Matahari dan bulan akan bersatu, dan cahaya akan menghilang. Setelah itu, keadaan alam semesta akan kembali seperti sebelum Allah SWT menciptakannya, yaitu berupa kabut dan gas (asap). Inilah kondisi yang akan terjadi pada alam semesta saat hari kiamat, tepat setelah tiupan sangkakala pertama.


2. Nafkhatu ash-Sha'qi (Tiupan yang Mematikan, Membinasakan)

Setelah tiupan pertama, Allah SWT memerintahkan peniupan sangkakala untuk kedua kalinya. Tiupan yang kedua dikenal dengan istilah nafkhatu ash-sha'qi, yang berarti tiupan yang mematikan dan membinasakan. Pada tiupan yang kedua ini, semua makhluk akan mati. Allah SWT berfirman dalam surah Az-Zumar ayat 68,


وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَ


Artinya: "Sangkakala pun ditiup sehingga matilah semua (makhluk) yang (ada) di langit dan di bumi, kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian, ia ditiup sekali lagi. Seketika itu, mereka bangun (dari kuburnya dan) menunggu (keputusan Allah)."


Setelah semua makhluk di langit dan bumi binasa, kecuali yang dikehendaki oleh Allah SWT, Allah SWT akan memerintahkan malaikat maut untuk mencabut nyawa Jibril, Mikail, Israfil, dan empat malaikat pembawa Arsy. Setelah mereka dibinasakan, tidak ada lagi yang tersisa, kecuali Allah SWT dan malaikat maut.


Kemudian, Allah SWT akan berkata kepada malaikat maut, "Wahai malaikat maut, kamu adalah salah satu makhluk-Ku, maka sekarang matilah kamu." Dengan perintah tersebut, malaikat maut pun akan mati, dan yang tersisa hanyalah Allah Yang Maha Perkasa, Yang Hidup, Yang Tidak Pernah Mati, Yang Awal yang tidak ada sebelumnya, dan Yang Akhir yang tidak ada sesudahnya.


3. Nafkhatul Ba'tsi (Tiupan Yang Membangkitkan)

Setelah 40 hari, Allah SWT menurunkan hujan dari langit yang berupa gerimis atau naungan. Dengan gerimis tersebut, semua jasad makhluk yang telah mati akan hidup kembali. Semua tubuh manusia akan hancur kembali kecuali 'ajbu ad-dhanab (tulang ekor), yang menjadi asal mula tersusunnya kembali tubuh atau jasad mereka.


Kemudian, Allah SWT menghidupkan kembali Malaikat Israfil dan memerintahkannya untuk berseru, "Wahai tulang-tulang yang hancur, sendi-sendiri yang terputus, bagian-bagian yang terpisah, dan rambut-rambut yang tercabik, sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk bersatu kembali untuk keputusan keadilan."


Allah SWT berfirman dalam surah Yasin ayat 53,


إِن كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُونَ


Artinya" "Teriakan itu hanya sekali saja, maka seketika itu mereka semua dihadapkan kepada Kami (untuk dihisab)."


Setelah sangkakala ditiup untuk ketiga kalinya, manusia akan bangkit dari kuburnya dan menghadap Rabb semesta alam. Mereka bangkit tanpa alas kaki, tanpa pakaian, dan tanpa dikhitan. Semua umat manusia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk menjalani hisab (perhitungan amal).


Namun, sebagian ulama lain juga berpendapat bahwa tiupan sangkakala pada hari kiamat hanya terjadi dua kali. Pertama, nafkhatush sha'qi (tiupan kematian). Kedua, nafkhatul ba'tsi (tiupan kebangkitan). Jumlah tiupan ini ditegaskan oleh pendapat Ibnu Abbas yang mengatakan, "Sangkakala ditiup dua kali, yaitu tiupan pertama dan tiupan kedua. Demikianlah pendapat Mujahid, al-Hasan, Qatâdah, al-Dhahhâk, dan selainnya."


Nabi SAW juga memberi isyarat yang mendukung pendapat ini. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, ia berkata,


"Nabi pernah bersabda, '(Jarak waktu) antara dua tiupan itu empat-puluh." Orang- orang lantas bertanya, "Wahai Abu Hurairah, empat-puluh hari?" Ia menjawab, "Saya tidak mau mengatakan." Mereka bertanya lagi, "Empat-puluh bulan?" Ia menjawab, "Saya tidak mau mengatakan." Mereka masih bertanya, "Empat-puluh tahun?" Abu Hurairah tetap menjawab, "Saya tidak mau mengatakan."


Di sisi lain, ada juga yang menyatakan bahwa tiupan ketakutan (Faza') dan tiupan kematian (Sha'qi) adalah satu tiupan. Ibnu Hajar berkata, "Perbedaan kematian dan ketakutan tidak mengandaikan bahwa keduanya tidak terjadi secara bersama-sama pada tiupan pertama." Dalam sebuah riwayat juga ditunjukkan bahwa tiupan pertama akan didengar oleh seluruh umat manusia, bahkan ke tempat yang jauh sekali pun. Begitu mendengar tiupan itu, mereka akan terkejut dan ketakutan, lalu mati."


Meskipun ada dua pendapat yang berbeda mengenai jumlah tiupan sangkakala kiamat ini, keduanya memiliki dasar yang kuat dan keduanya mendekati kebenaran. Perbedaan dari keduanya pun sangat tipis, dan jika ada yang menyatakan bahwa tiupan pertama menyebabkan manusia mati karena ketakutan, hal itu tidaklah bertentangan dengan pendapat yang pertama. Wallahua'lam.

Artikel Lainnya