Menjelang wafatnya, Nabi Muhammad SAW menyempatkan diri untuk melaksanakan ibadah haji dan mengajarkan aturan serta ketentuan pelaksanaannya kepada umat Islam. Peristiwa ini dikenal sebagai Haji Wada, yang merupakan haji terakhir bagi Rasulullah SAW.
Kesempatan haji wada Rasulullah SAW pergunakan untuk menyampaikan pesan-pesan terakhirnya. Hal ini diceritakan dalam surah Al-Maidah ayat 3:
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيْرِ وَمَآ اُهِلَّ لِغَيْرِ اللّٰهِ بِهٖ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوْذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيْحَةُ وَمَآ اَكَلَ السَّبُعُ اِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْۗ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَاَنْ تَسْتَقْسِمُوْا بِالْاَزْلَامِۗ ذٰلِكُمْ فِسْقٌۗ اَلْيَوْمَ يَىِٕسَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ دِيْنِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِۗ اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ فَمَنِ اضْطُرَّ فِيْ مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّاِثْمٍۙ فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ٣
Artinya: "Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging hewan) yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang (sempat) kamu sembelih. (Diharamkan pula) apa yang disembelih untuk berhala. (Demikian pula) mengundi nasib dengan azlām (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu. Oleh sebab itu, janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Maka, siapa yang terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Sejarah Haji Wada
Mengutip buku Kisah Ulul Azmi Dan Tokoh Islam Hebat karya Tethy Ezokanzo inilah detik-detik menjelang haji wada yang dilakukan Rasulullah SAW.
Tercatat sejak tanggal 9 H seluruh jazirah Arab telah ditaklukan oleh umat Islam, di bawah kepemimpinan Rasulullah SAW masyarakat Arab saling menyayangi dan mengutamakan saudaranya.
Sebab di bawah kepemimpinan Rasulullah SAW telah mengatur semua sisi kehidupan dengan adil dan tenang sehingga semuanya serba teratur.
Melihat Islam berjaya di Tanah Arab, bangsa Romawi yang waktu itu penguasa dunia, merasa terancam dan khawatir akan kedudukan Rasulullah dan umatnya, sehingga tahun 632 H terjadi terberat umat Islam, karena jarak dan perjalanan terjauh.
Belum sampai pecahnya peperangan, bangsa Romawi mundur dan menyerah karena merasa takut dengan pasukan umat Islam.
Kemudian, Rasulullah dan umatnya berniat untuk menunaikan ibadah haji setelah kembali dari Tabuk, inilah haji pertama sekaligus haji terakhir bagi Rasulullah. Peristiwa ini disebut sebagai haji wada.
4 Nama Lain Haji Terakhir
Mengutip buku Haji dan Umrah Bersama M. Quraish Shihab - New Cover karya M Quraish Shihab disebutkan 4 nama penyebutan haji terakhir Rasulullah SAW.
Haji Wada
Haji Wada adalah haji yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW pada tahun ke-10 Hijrah. Ia di- namai demikian karena ketika itu Nabi Muhammad SAW "berpamitan" kepada umatnya dan menyatakan bahwa "Siapa tahu aku tidak dapat lagi bertemu kamu semua setelah tahun ini".
Hajjat al-Islâm
Haji terakhir ini merupakan haji Rasulullah SAW. yang pertama dan terakhir sesuai dengan tuntunan Islam; sebagaimana haji itu juga yang menjadi rujukan kaum Muslim dalam pelaksanaan ibadah haji-yang sedikit atau banyak-berbeda dengan haji kaum musyrik.
Hajjat al-Balagh/Haji Penyampaian
Disebut demikian karena dalam khutbah yang disampai- kan di tengah pelaksanaan haji ini, antara lain bahwa Rasulullah SAW bertanya kepada jemaah:
هَلْ بَلَغَتُ؟
"Apakah aku telah menyampaikan?"
Yakni, apakah aku telah menyampaikan ajaran agama Islam?
Jawaban yang akan disampaikan oleh mereka yang ditanya beliau inginkan agar menjadi saksi di Hari Kemudian bahwa memang beliau telah menyampaikan ajaran. Secara khusus, pada haji ini Rasul saw. menyampaikan kepada umat Islam rincian ibadah haji secara lisan dan praktik.
Hajjat at-Tamâm/Haji Kesempurnaan
Pada hari Arafah ketika Nabi Muhammad SAW berhaji turun wahyu Allah SWT perihal kesempurnaan agama dan nikmat-Nya melalui firman-Nya surah AL-Maidah ayat 3.
Demikianlah penjelasan mengenai Haji Wada yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Setelah menunaikan Haji Wada, Nabi Muhammad SAW jatuh sakit selama beberapa hari hingga akhirnya wafat dan kembali kepada Allah SWT.