Haji merupakan salah satu dari rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang telah mampu, setidaknya sekali dalam seumur hidup.
Ibadah haji yang dilakukan di kota suci Mekkah ini memiliki keutamaan luar biasa bagi jemaahnya. Simak keutamaan haji beserta dalil yang mendasarinya berikut ini.
Dalil Diwajibkannya Berhaji bagi Kaum Muslimin
Mengutip buku Fiqih Islam Wa Adillatuhu karya Wahbah Az-Zuhaili, ibadah haji diwajibkan pada akhir tahun 9 Hijriah. Salah satu ayat yang mewajibkannya adalah firman Allah SWT dalam surah Ali Imran ayat 97,
وَ لِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ ....
"...Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah...."
Allah SWT telah jelas mewajibkan seorang muslim untuk berhaji jika ia telah mampu. Sementara itu, jika ia sudah mampu tapi tidak mengeluarkan sebagian hartanya untuk berhaji, maka ia termasuk orang yang kafir.
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa tidak terhalang oleh penyakit, kebutuhan yang nyata, kesusahan yang jelas, atau penguasa yang lalim, tapi dia tidak berhaji, maka terserah kepadanya untuk mati sebagai orang Yahudi atau Nasrani."
Ibadah haji memiliki keutamaan luar biasa bagi jemaah yang melaksanakannya. Bahkan, ibadah haji merupakan salah satu amal yang paling afdhal.
Rasulullah SAW pernah ditanya, "Amal apa yang paling afdhal? Beliau menjawab, iman kepada Allah dan rasul-Nya." Beliau ditanya lagi, "Setelah itu amal apa?" Beliau menjawab, "Jihad di jalan Allah." Beliau ditanya lagi, "Selanjutnya apa? Beliau menjawab, "Haji yang mabrur." (HR. Bukhari dan Muslim)
Keutamaan Ibadah Haji
Ibadah haji memiliki keutamaan luar biasa bagi jemaahnya. Berikut di antara keutamaan ibadah haji yang dikutip dari buku Rahasia Haji & Umrah karya Imam Al-Ghazali Terjemahan Mujiburrahman.
1. Orang yang Berhaji Pulangnya seperti Dilahirkan Kembali ke Dunia
Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُتْ وَلَمْ يَفْسِقُ، رَجَعَ كَيَوْمٍ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ.
"Barang siapa mengunjungi Baitullah, kemudian tidak mengucapkan kata-kata kasar, dan tidak berbuat maksiat, maka dia pulang dalam keadaan seperti hari ia dilahirkan ibunya." (HR. Bukhari)
2. Diberikan Pahala dan Surga bagi Orang yang Meninggal Dunia saat Haji
Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ حَاجًا أَوْ مُعْتَمِرًا فَمَاتَ أَجْرَي لَهُ أَجْرُ الْحَاجِ الْمُعْتَمِرِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
"Siapa yang keluar dari rumahnya hendak melaksanakan haji atau umrah lalu meninggal, maka diperuntukkan baginya pahala orang yang haji dan umrah hingga Hari Kiamat." (HR. Al-Baihaqi)
Nabi SAW juga bersabda,
وَمَنْ مَاتَ فِي أَحَدِ الحَرَمَيْنِ لَمْ يُعْرَضُ وَلَمْ يُحَاسَبْ وَقِيلَ لَهُ أُدْخُلِ الجنَّة.
"Dan siapa yang meninggal di salah satu dari dua Tanah Suci, maka amalnya tidak ditunjukkan dan tidak pula dihisab. Lalu dikatakan padanya, masuklah ke surga." (HR. Ad-Daruquthni dan Al-Baihaqi)
3. Haji Mabrur Lebih Baik dari Dunia dan Seisinya
Rasulullah SAW pernah bersabda,
فِيْهَا ، وَحَجَّةٌ مَبْرُورَةٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا حَجَّةٌ مَبْرُورَةٌ خَيْرٌ لَيْسَ لَهَا جَزَاءُ إِلَّا الْجَنَّةَ.
"Sekali haji mabrur lebih baik daripada dunia beserta isinya. Sekali haji mabrur tidak ada baginya balasan kecuali surga." (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Diberikan Ampunan, Pertolongan, dan Dikabulkannya Doa
Rasulullah SAW bersabda,
الْحُجَّاجُ وَالعِمَارُ وَفْدُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ وَزَوَارُهُ إِنْ سَأَلُوْهُ أَعْطَاهُمْ وَإِنْ اِسْتَغْفَرُوهُ غَفَرَ لَهُمْ وَإِنْ دَعُوْا اسْتُجِيْبَ لَهُمْ وَإِنْ شَفَعُوا شُفِعُوا.
"Orang-orang yang haji dan umrah adalah para utusan Allah dan pengunjung-Nya. Jika mereka meminta, niscaya Dia beri. Jika mereka memohon ampunan, niscaya Dia ampuni. Jika mereka berdoa, niscaya Dia kabulkan. Dan jika mereka meminta pertolongan, niscaya akan mendapat syafaat pertolongan-Nya." (HR. Ibnu Majah)
5. Diturunkan 120 Rahmat untuk Pengunjung Baitullah
يَنْزِلُ اللَّهُ عَلَى هُذَا الْبَيْتِ كُلَّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ عِشْرِينَ وَمِائَةِ رَحْمَةٍ
سِتُّوْنَ لِلطَّائِفِينَ وَأَرْبَعُوْنَ لِلْمُصَلَّيْنَ وَعِشْرُوْنَ لِلنَّاظِرِينَ.
"Turun di atas rumah ini setiap hari seratus dua puluh rahmat. Enam puluh untuk orang yang tawaf, empat puluh untuk orang yang salat dan dua puluh untuk orang yang melihatnya." (HR. Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi)
6. Melakukan Tawaf saat Ibadah Haji Merupakan Amalan Mulia
إِسْتَكْثِرُوا مِنَ الطَّوَافِ بِالْبَيْتِ فَإِنَّهُ مِنْ أَجَلَّ شَيْءٍ تَجِدُوْنَهُ فِي صُحُفِكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَغْبَطِ عَمَلٍ تَجِدُوْنَهُ.
"Perbanyaklah tawaf di Ka'bah karena tawaf merupakan salah satu amalan paling mulia yang akan engkau jumpai pada lembaran catatan amal kalian pada Hari Kiamat sekaligus amal paling membuat iri yang akan engkau dapati." (HR. Ibnu Hibban dan Al-Hakim)
7. Jemaah Haji akan Digandeng dan Dipeluk oleh Malaikat
Dari Umar, Rasulullah SAW berkata,
لَتُصَافِحُ رُكْبَانَ الْحَاجِّ وَتَعْتَنِقُ الْمُشَاةَ.
"Malaikat-malaikat akan menjabat tangan jemaah haji yang naik kendaraan dan memeluk jemaah haji yang berjalan kaki." (HR. Abu Dzar al-Harawi)
Demikianlah penjelasan mengenai keutamaan ibadah haji dan umrah beserta dalil pendukungnya. Semoga kita dimudahkan untuk mengunjungi Tanah Suci Mekkah. Amin.